Sistem absensi menggunakan Face Recognition – Absensi atau daftar kehadiran untuk mahasiswa tentu merupakan hal yang penting di setiap perguruan tinggi. Selama ini kita mengenal kertas yang berisikan nama masing-masing mahasiswa untuk kemudian di sebar dan diisi sesuai daftar kehadiran. Absensi ini nantinya akan menjadi salah satu faktor penentu nilai mahasiswa. Hal itulah yang sebenarnya membuat sistem absensi kuno menggunakan kertas tak lagi dianggap relevan dalam pendidikan sekarang ini. Karena dengan sistem yang lama, masih banyak mahasiswa yang bisa mengakalinya dengan cara ‘Titip Absen’ agar nilai tetap aman walau tak pernah masuk kelas. Adanya permasalahan itu membuat sistem Face Recognition dianggap lebih relevan untuk diterapkan sebagai absen mahasiswa. Lalu sebenarnya seperti apa sistem face recognition ini? Untuk lebih jelasnya langsung saja simak ulasan dibawah ini yang akan memberi info seputar sistem absensi menggunakan Face Recognition.
Face Recognition sebagai Solusi Sistem Absensi Mahasiswa
Sistem Face Recognition atau sistem pengenalan wajah ini merupakan sebuah terobosan teknologi yang memungkinkan sebuah sistem komputer membaca detail pada wajah seseorang untuk kemudian disalurkan pada perintah tertentu. Dalam hal ini tentunya face recognition akan dihubungkan dengan sistem absensi. Tetapi dalam hal lain sistem ini juga bisa berfungsi untuk berbagai hal, seperti membuka kunci smartphone melalui pengenalan wajah ataupun akses masuk ke suatu ruangan di gedung berteknologi tinggi. Sistem ini pertama kali hadir sejak tahun 1960-an. Saat itu para ilmuwan mulai mengembangkan sebuah teori yang memungkinkan komputer untuk dapat mengenali wajah manusia. Pada dasarnya wajah manusia memiliki kontur yang khusus dan berbeda dari yang lain sehingga memungkinkan untuk dibedakan oleh komputer. Software pengenalan wajah ini akan membedakan sedikitnya 80 kontur wajah untuk kemudian menemukan hasil dari identitas pencarian wajah tersebut. Beberapa bagian yang umumnya di-scan adalah jarak kedua mata, kedalaman mata, area tulang pipi, panjang rahang, dan lebar hidung. Dengan demikian, tentunya sistem face recognition dinilai lebih aman dan efisien untuk menjadi dasar absensi mahasiswa. Selain itu, sebenarnya sistem absensi menggunakan Face Recognition juga masih memiliki beberapa kelebihan lainnya. Jadi sistem ini tidak hanya sekedar menjamin keamanan data dari oknum mahasiswa yang sering ‘Titip Absen’. Beberapa nilai plus dari sistem ini akan dijelaskan melalui uraian berikut.
Kelebihan dari Sistem Face Recognition
Apabila sistem absensi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia menggunakan sistem ini, maka akan ada banyak jumlah kertas yang bisa dihemat. Bayangkan saja berapa banyak kertas yang harus terbuang hanya untuk absensi pada satu perguruan tinggi. Belum lagi jika dijumlahkan ke seluruh Indonesia, tentu angkanya akan fantastis. Hal ini bisa menjadi salah satu nilai plus dari penggunaan sistem Face Recognition karena dengan menghemat kertas, kita juga turut serta menghindari penggunaan bahan baku kertas, yaitu pohon. Selain menghemat kertas, sistem absensi ini juga mampu meningkatkan nilai kedisiplinan mahasiswa dan dosen. Karena saat ini juga banyak dosen tak bertanggung jawab yang sering menyuruh mahasiswanya sekedar hadir dan absen tanpa mengisi perkuliahan. Dengan adanya sistem absensi yang terkoneksi pada komputer, maka perkuliahan bisa berjalan sesuai dengan jadwal dan waktu yang ditentukan tanpa ada manipulasi baik dari pihak mahasiswa maupun dosen. Nah, demikianlah ulasan singkat yang bisa dibagikan seputar sistem absensi menggunakan Face Recognition dan beberapa kelebihannya apabila diterapkan pada setiap perkuliahan. Semoga perkembangan teknologi yang ada bisa dimanfaatkan dengan baik dan turut membawa bangsa Indonesia semakin maju.