Perkembangan IoT di Indonesia terus mengalami peningkatan, dan semakin pesat hingga beberapa waktu terakhir. Adanya IoT atau Internet of Things memungkinkan benda-benda dapat terhubung ke internet yang mana dapat menjalankan sebuah fungsi secara otomatis. Contoh, kulkas pintar bisa melacak persediaan buah yang sudah hampir habis, selanjutnya kulkas dapat mengirimkan notifikasi melalui internet agar Anda segera berbelanja.
Pengertian IoT
IoT atau Internet of Things adalah suatu konsep yang mana sebuah obyek mempunyai kemampuan dalam melakukan transfer data melalui jaringan tanpa perlu melakukan interaksi antara manusia dengan manusia atau manusia dengan komputer.
Untuk lebih memahami apa maksud dari Internet of Things, Anda bisa membayangkan bahwa Things (sesuatu) itu adalah sebuah mobil yang sudah dilengkapi dengan fasilitas built in sensor yang berfungsi untuk memberi peringatan pada pengemudi saat terjadi tekanan ban rendah. Atau Anda bisa membayangkan orang dengan monitor implant jantung. Bisa pula dibayangkan sebagai hubungan antara mesin dengan mesin sebagaimana yang terjadi pada bidang infrastruktur maupun pabrik yang saat ini telah mempergunakan fasilitas IoT.
Inovasi IoT dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Memonitor Bayi Menggunakan Kimono Cerdas
Kimono cerdas bernama Mimo yang mampu memonitor nafas bayi, posisi tubuh temperatur serta aktivitas tidur yang selanjutnya akan mengirim data dan pesan melalui internet ke aplikasi IOS atau android.
- Sepeda Pintar yang Dapat Menunjukkan Rute
Sepeda bernama Valour yang mampu membantu meminimalisir kecelakaan dan dilengkapi dengan GPS untuk membantu rute perjalanan.
- Colokan Listrik Pintar
Colokan pintar atau smart plug yang terkoneksi WiFi ini bisa dipergunakan untuk menyalakan dan mematikan sambungan listrik melalui aplikasi ponsel dari mana pun yang terkoneksi internet.
Perkembangan IoT Pada Tahun 2017
IoT merupakan bentuk inovasi dalam bidang teknologi. Perkembangan IoT di Indonesia ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan telekomunikasi yang berinvestasi dan perusahaan-perusahaan baru (startup) pun bermunculan dengan mengusung tema IoT. Hal ini menunjukkan bahwa IoT semakin tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu.
Sementara itu perusahaan telekomunikasi terlihat semakin gencar dalam berinovasi pada bidang IoT, antara lain Indosat Ooredoo, Telkomsel, XL Axiata serta Smartfren. Indosat Ooredoo mengembangkan suatu layanan yang disebut Vessel Monitoring System, yakni layanan yang dirancang untuk melakukan monitoring pada pergerakan lapal serta aktivitasnya. Lalu Telkomsel melakukan uji coba jaringan NB-IoT (Narrowband Internet of Things) pada jaringan 4G yang dirancang secara khusus untuk menghadapi trend IoT yang terjadi di Indonesia. Tak mau ketinggalan, Smartfren juga tengah bersiap untuk meluncurkan bisnis M2M (machine to machine).
Martin Kurnadi, sebagai Co-Founder IoT.co.id menyatakan bahwa trend IoT di Indonesia pada tahun 2017 akan lebih terfokus ke arah B2B. Maka perusahaan membutuhkan solusi untuk mempermudah sistem operasional yang mana hal itu akan membantu mengurangi biaya anggaran serta dapat meningkatkan efisiensi kerja. IoT diprediksi akan menjadi solusi yang mana akan dikombinasikan dengan beberapa teknologi lainnya, misalnya pengolahan data serta perangkat pintar (kecerdasan buatan).
Martin juga memberikan penjelasan mengenai beberapa faktor yang akan mempengaruhi perkembangan IoT di Indonesia, yakni faktor teknis dan faktor non teknis. Faktor teknis meliputi ketersediaan perangkat serta kompetisi dari pihak luar. Sedangkan faktor non teknis adalah model bisnis yang saat ini masih sulit.
Salah satu pakar IoT, Andri Tadi menyatakan mengenai ketersediaan jaringan yang memerlukan low power sehingga perangkat tidak lagi memerlukan daya besar atau dapat menggunakan daya yang berasal dari baterei.
Pemerintah diharapkan dapat membantu untuk melakukan pengaturan pada frekuensi-frekuensi yang akan dipergunakan pada perangkat IoT supaya tetap dapat dikendalikan dan tidak menyebabkan masalah nantinya.
Toby Bishop dari Global Vertical Strategy and Marketing Equinix menjelaskan bahwa akses menuju jaringan, cloud serta kemampuan melakukan pekerjaan dapat menggunakan daya yang berasal dari baterei. emerlukan low power sehingga perangkat tidak lagi me merupakan faktor yang mempengaruhi suksesnya solusi IoT. Namun dengan banyaknya perangkat IoT yang terkoneksi dan mengharuskan koneksi secara real time maka akan menyebabkan masalah pada latency serta performa.
Menghadapi perkembangan IoT saat ini, infrastruktur merupakan salah satu cara untuk inovasi serta merupakan terobosan teknologi. Untuk itu diperlukan peran aktif dari pemerintah serta perusahaan telekomunikasi. Ketika infrastruktur yang dibangun semakin baik maka Indonesia akan memperoleh manfaat secara optimal dari perkembangan IoT.
Demikian mengenai perkembangan IoT di Indonesia. Semoga bisa menambah wawasan.