Pengertian Bisnis Continuity Planning dan Perannya di Perusahaan sudah bukan istilah baru dalam dunia bisnis, yaitu merupakan suatu keadaan dimana bisnis harus tetap berjalan terus setelah terjadinya bencana. Bisnis Continuity Planning juga merupakan sebuah tindakan tentang bagaimana sebuah perusahaan membuat perencanaan kerja sebagai langkah antisipasi ketika perusahaan dilanda bencana. Perusahaan diupayakan semaksimal mungkin dapat terus enjalankan roda bisnisnya setelah bencana. Jadi Bisnis Continuity Planning merupakan sebuah upaya pencegahan (preventif) sebelum bencana terjadi sehingga perusahaan tidak akan terpuruk.
Definisi Continuity Planning
Pengertian Bisnis Continuity Planning dan Perannya di Perusahaan juga bisa didefinisikan sebagai sebuah kreasi serta validasi mengenai perencanaan logistik tentang bagaimana suatu perusahaan/organisasi bisa memulihkan atau mengembalikan fungsi dari bagian organisasinya paska terjadinya bencana maupun gangguan. Dalam pengertian singkatnya adalah rencana tentang bagaimana sebuah perusahaan/organisasi dapat tetap bertahan ketika bencana terjadi.
Peran dan Fungsi Continuity Planning di Perusahaan
Bencana bisa terjadi kapan pun, tidak bisa diketahui kapan waktunya jadi perlu dilakukan perencanaan yang matang agar bisnis terus berjalan. Untuk itulah Bisnis Continuity Planning sangat diperlukan dan saat ini telah banyak diterapkan di hampir sebagian besar perusahaan. Jangan sampai bisnis yang telah dirintis selama bertahun-tahun terhenti dan terpuruk hanya gara-gara bencana atau gangguan. Untuk itu Anda sebagai pemilik perusahaan atau pebisnis harus tahu mengenai Bisnis Continuity Planning ini.
Penerapan Bisnis Continuity Planning
Berdasarkan standar dari CISSP (Certified Information System Security), terdapat 4 fase proses Bisnis Continuity Planning, yakni:
- Penetapan Ruang Lingkup serta perencanaan
Pada fase yang pertama ini dilakukan perencanaan kebutuhan mengenai ruang lingkup yang mana membutuhkan beberapa elemen, antara lain penanggung jawab pelaksana ketika terjadi bencana, wilayah kritis yang perlu dilindungi dan dibutuhkan, dan upaya agar tetap eksesi paska bencana terjadi. Selain itu juga perlu merencanakan anggaran dana ketika bencana terjadi dan paska bencana. Beberapa wilayah kritis dalam perusahaan yang dibutuhkan adalah:
- Jaringan LAN,jaringan WAN, dan komputer server
- Komunikasi data serta telekomunikasi
- Workstation serta ruang kerja darurat paska bencana
- Kebutuhan aplikasi, back up data, serta perangkat lunak
- Media dan record untuk menyimpan data penting
- Sumber daya manusia sebagai petugas paska bencana selama proses produksi
Hal penting yang tak boleh dilupakan adalah penyelamatan sumber daya manusia yang mana harus diprioritaskan untuk diselamatkan terlebih dahulu. Selain itu penetapa asuransi juga perlu dibahas pada fase ini.
- Penetapan BIA (Business Impact Assessment)
Sehubungan dengan pengertian bisnis Continuity Planning dan perannya di perusahaan, maka pada fase yang kedua ini merupakan fase pembuatan sutu dokumentasi yang dipergunakan untuk membantu pekerjaan staf task force ketika bencana terjadi. Sementara itu dampak dari bencana pada dasarnya digolongkan dalam 2 jenis, yakni dampak yang bersifat kuantitatif (berhubungan dengan uang) serta dampak yang bersifat kualitatif (berhubungan dengan operasional). Selanjutnya kedua dampak tersebut dianalisa, didefinisikan serta dibuat semacam panduan.
- Pengembangan BCP (Business Continuity Plan)
Pada fase ini dilakukan persiapan keadaan darurat, yakni menentukan strategi penyelamatan (back up) serta recovery pada setiap bencana yang diprediksikan. Selanjutnya dilakukan penentuan mengenai prosedur dalam menghadapi keadaan darurat tersebut. Tindakan pemulihan bisnis juga dilaksanakan dengan cara menunjuk tim yang bertanggung jawab.
- Persetujuan terhadap rencana serta implementasi
Pada fase ini dilakukan pengujian mengenai Bisnis Continuity Planning, tentang bagaimana sistem yang tersusun serta melakukan evaluasi dan juga perbaikan sistem di dalamnya. Selanjutnya dilakukan pelatihan dan sosialisasi Bisnis Continuity Planning pada seluruh karyawan dan selanjutnya mengevaluasi hasil dari pelatihan tersebut. Langkah terakhir adalah peninjauan ulang Bisnis Continuity Planning sebelum perencanaan tersebut disetujui. Pada fase ini bisa dilakukan perubahan jika dirasa perlu.
Demikian mengenai pengertian bisnis Continuity Planning dan perannya di perusahaan yang wajib Anda ketahui. Semoga ulasan singkat ini sedikit banyak dapat membantu dalam memberi gambaran mengenai Bisnis Continuity Planning di perusahaan Anda.