Infrastruktur Teknologi adalah sebuah pondasi atau kerangka kerja yang mendukung suatu sistem/organisasi. Sedangkan Infrastruktur IT meliputi sumber daya fisik serta virtual yang pada pelaksanaannya mendukung arus, penyimpanan, pengolahan serta analisis data.
Sebagian besar perusahaan kini telah hijrah menuju era digital atau lazim disebut Transformasi Digital. Transformasi Digital merupakan bagian proses dari teknologi yang tinggi, perlu bagi suatu perusahaan jika tidak ingin mengalami ketertinggalan. Untuk menuju Transformasi Digital dibutuhkan Infrastruktur IT yang kuat. Maka dari itu perlunya perusahaan untuk melakukan transformasi infrastruktur IT.
Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi
Suatu organisasi telah melakukan Transformasi Infrastruktur IT apabila memiliki fasilitas infrastruktur data center yang meliputi elemen daya, pendinginan serta bangunan yang dibutuhkan untuk mendukung perangkat keras data center. Infrastruktur perangkat keras pada data center sendiri mencakup server, perangkat jaringan (switch, router, kabel fisik), subsistem penyimpanan serta peralatan jaringan khusus (firewall jaringan).
Infrastruktur Teknologi Informasi dipusatkan pada data center atau bisa pula terdesentralisasi pada beberapa data center yang dikendalikan oleh organisasi atau pihak ketiga (fasilitas colocation, penyedia awam).
Infrastruktur data center juga harus memperhatikan mengenai infrastruktur keamanan teknologi informasi. Hal ini meliputi keamanan fisik bangunan, entri kunci elektronik, video konstan, akses yang dikendalikan ke server secara hati-hati, dan lain-lain. Dalam hal ini hanya beberapa orang tertentu saja yang bisa mengakses infrastruktur perangkat keras data center untuk mengurangi ppotensi pencurian data ataupun kerusakan data.
Infrastruktur Internet dan Jaringan
Infrastruktur internet dirancang, dibangun serta dioperasikan oleh ISP (Penyedia Layanan Internet). Ketika suatu perusahaan menggunakan ISP untuk akses internet, maka ISP akan terhubung ke infrastruktur data center dalam ruang bangunan yang kuat dan aman.
Infrastruktur internet mencakup media transmisi yakni: kabel serat optik, satelit, antena antariksa, router, agregator, repeater, penyeimbang beban serta komponen jaringan lain yang mengendalikan jalur transmisi.
Internet dan jaringan merupakan pusat komunikasi data yang harus selalu dijaga ketersediaannya tanpa terputus. Untuk itu perlu adanya fasilitas penempatan server (colocation server). Meski terdapat banyak fasilitas data center yang menyediakan multi operator jaringan (netral network data center), namun pengelolaan jaringan tidak bisa dianggap sepele.
Untuk menjaga kelancaran serta efisiensi biaya, maka perusahaan dapat melakukan virtualisasi serta otomatisasi pada jaringan. Perlu diperhatikan bahwa apabila konfigurasi jaringan tidak dilakukan secara hati-hati maka bisa mengakibatkan terganggunya operasional yang mana pada akhirnya akan meningkatkan biaya downtime. Selain itu jika konfigurasi jaringan tidak diotomatisasi maka para staff IT akan menghabiskan waktu mereka dan tidak dapat menemukan inovasi baru untuk kemajuan perusahaan.
Infrastruktur Virtual Server
Salah satu komponen berikutnya yang perlu diperkuat dalam rangka transformasi infrastruktur IT adalah infrastruktur virtual server. Setiap perusahaan tentu memiliki server, bahkan perusahaan besar mungkin memiliki ratusan server. Dalam rangka pengelolaan server, digunakan VMWAre melalui Hypervisor. Kemungkinan akan menemui berbagai kendala pada vendor locked-in atau ketidakcocokkan versi. Untuk itu perlu sebuah alat untuk mengoptimalkan infrastruktur virtual server, yakni alat DevOps misalnya Docker dan Kubernetes.
Infrastruktur Software
Untuk memperkuat infrastruktur IT perusahaan Anda perlu membentuk lingkungan DevOps, yakni sebuah pendekatan yang menggabungkan bagian pengembang serta operasional pada seluruh aspek. Perlu didukung pula oleh peralatan DevOps yakni Docker, Ansible, Kubernetes, Chef, dan lain sebagainya untuk dapat segera mencapai infrastruktur IT yang kuat dalam rangka menuju transformasi digital.
Infrastruktur Keamanan
Cybercrime selalu mengancam data penting perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Setelah melakukan transformasi hingga tercapai inhfrastruktur IT yang kuat maka akan diterapkan Zero Trust Network sebagai konsep keamanan. Selanjutnya seluruh karyawan bisa mengakses aplikasi tersebut melaui gadget (Bring Your Own Device).
Namun seluruh perangkat jaringan harus terpisah, yang mana diperuntukkan bagi akses publik, akses intenal, ataupun akses untuk keadaan kritis. Akan berbahaya jika tidak dipisahkan karena akan cukup sulit untuk mengenali adanya malwarem ransomware dan phising. Perlu juga penggantian password secara berkala sebagai tindakan pencegahan.
Disaster Recovery
Disaster Recovery perlu dilakukan ketika terjadi lumpuhmya sistem karena kesalahan konfigurasi jaringan, perangkat tidak berfungsi, dan sebab lainnya agar operasional perusahaan terus berjalan. Disaster Recovery didapatkan dari provider data center yang akan menempatkan agen untuk dapat mengenali kejadian yang membutuhkan pengalihan operasional pada sistem cadangan. Dengan adanya disaster recovery maka tujuan menuju transformasi digital dapat berjalan lancar tanpa terganggu downtime.
Perusahaan yang berhasil melakukan tranformasi digital akan menguasai pasar lebih cepat. Namun untuk mencapai transformasi digital, terlebih dahulu harus melakukan transformasi infrastruktur IT yang kuat.